Selasa, 19 Juli 2011

Sunyi untuk Hati


Suatu malam aku berada dalam sebuah kamar kecil berukuran 4x3 meter berlokasi di sebuah kota kecil,Pasuruan.Aku duduk dalam sebuah belaian malam yang suasananya hampir tak beda jauh sejak aku masuk kedalam kamar tersebut.Sendiri, tanpa siapapun menemani dalam kebekuan malamku.

Sebuah kesendirian tak berkawan kecuali dengan laptop berisi lagu senduh.Bukan apa-apa,hanya ingin menikamati masa sendiri lebih berisi.Bukankah menangis pada Gusti Allah sambil mengingat warna-warni perjalanan hidup lebih bernilai daripada mengisi hidup dalam keramaian tanpa makna.Mumpung masih sendiri!.

Maaf!mungkin aku bisa dikatakan pelupa,atau mungkin daya ingatku sangat lemah karena sangat jarang bisa mengingat suasana hatiku pada malam-malamku sebelumnya,tapi bagiku Alhamdulillah karena bisa lebih bersyukur berada di kamar bernilai 200 rupiah perbulannya tersebut.

Mungkin inilah perasaan manusia yang sering ditutupi oleh rasa capek dan kesibukan serta rutinitas harian yang terkadang dengan himpitan persaingan atau hirup pikuk kedaaan yang senantiasa menghiasainya hari demi hari.

Nafsu yang menggelayut sering menjadi penutup mata hati yang membuat kita terkadang lupa untuk berucap syukur kepada semua yang telah kita terimah dari-Nya.

Tulisan ini aku buat dengan laptop yang sewaktu duduk di bangku SMA bahkan hingga lulus hanya menjadi impian yang tak pernah aku bayangkan bisa terbeli.Bahkan, tak pernah terfikir olehku bagaimana cara mendapatkannya.Namun,Gusti Allah sungguh Maha tahu kapan kita butuh dan telah siap menerima titipan-Nya.

Roda zaman yang terus berputar serta masa yang silih berganti dan matahari yang masih ikhlas mengawal sang siang dengan sinarnya adalah anugerah terindah yang wajib selalu kita syukuri .

Gusti Allah,senantiasa memberikan kasih sayangnya terhadap semua hambaNya di muka bumi ini.Namun,tak pernahkah kita peduli dengan apa yang kita kerjakan,tak pernahkah muncul dalam benak kita, bagaimana seharusnya menjadi hamba dengan nikmat yang melimpah.

Sadarkah,jika perjalanan ini hanya sebatas singgah alias mampir untuk sementara waktu setelah kita di-ada-kan di alam raya milik gusti Allah ini.Menangis menjerit kala kita pertama kali mbrojol dari dalam rahim perempuan yang kemudian kita kenal dengan panggilan Bunda,Mama,Umi atau Emak.

Rasa sepi yang aku alami atau siapapun yang mengalaminya adalah keadaan yang setiap insan di alam raya ini pernah menjalaninya.Dalam sebuah kesunyian tanpa kata,atau dalam kata tanpa jiwa.
Pada siapapun yang bisa menyikapi dengan rasa sabar dan positif thinking terhadap semuanya,resapan kenikmatan akan sangat terasa.Bukankah akan datang juga kesendirian abadi pada semua makhluk bernyawa di dunia ini.

Kullu nafsin dzaa iqatul maut….-Setiap yang bernyawa akan merasakan mati….-” (QS. Ali Imran [3]: 185).

Aku tak pernah merencanakan dan menskenario alur cerita kehidupan,karena Gusti Allah Maha Bijaksana tahu setiap gerak langkah hati yang selalu mendengung seiring do’a yang keluar dari mulut kita.
” … Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.  “
(Q.S. Al Baqarah :216)

Menyebrang di jalan raya sebelum kendaaran lalu lalang sepi adalah perbuatan bodoh yang berawal dari kekurangsabaran.Tetapi menunggu dengan sabar sepinya kendaraan adalah perbuatan yang pasti membuahkan hasil meski butuh modal tekad penuh perhitungan untuk mengambil keputusan.

Ini pelajaran dan sebuah keyakinan sebagai wayang yang berusaha tertib dan beriman serta rasa sayang pada sesama sebagaimana diajarkan penghulu kita Rosulillah.

Aku sering berfikir dengan apa bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain?.

Dengan apa bisa membuat orang lain tersenyum?

Apakah dengan tawa dan lelucon ?

Apa dengan harta atau hanya sekedar kata sejuk yang membuat orang senyum hingga tertawa terbahak-bahak karena senang melihat kita?.

Para Ulama dan para kekasih Allah seakan tak pernah,padahal secara jasmaniah mereka tak lagi hidup bersama kita.Makam beliau selalu ramai dikunjungi para peziarah layaknya rumah yang patut disowani karena kebaikan orangnya.

Berbuat baik dan memberi cinta yang besar pada umat adalah salah satu kebaikan yang pantas dikenang hingga kapanpun.Mereka yang selalu memberikan manfaatnya bagi manusia-manusia lainnya adalah yang tetap hidup bersama kita.Dan bukan sebaliknya,menjadi mayat meski belum mati akibat keburukan kita dan ketidaknyamanan orang lain terhadap ke-ada-an kita.Naudzubillahi min dhaliq

Malam ini dan malam malam yang akan engkau lewati adalah malam dimana tak akan ada lagi tangis karena duka,tetapi ada tangis karena ibadah.
Ditulis untuk Diingat

Senin, 18 Juli 2011

Buta Mata Tak Buta hati

Si Buta pencari pasir -Inilah Ghofar,Pemuda Tuna Daksa berusia 16 tahun asal Desa Karangsono Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan,Jawa Timur yang setiap hari mencari pasir sungai demi menghidupi keluarganya.Selain mencari pasir, Pemuda tamatan SD tersebut juga mengamen untuk menambah penghasilannya.

Jangan cacatkan pikiranmu !

Cacat tetap kretaif-Seorang Penyandang cacat yang tergabung dalam kelompok cacat berkreasi anggrek asal Desa Wonokerto Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan,Jawa Timur sedang mengerjakan jilbab dan busana muslim pesanan langganannya.Hampir 8000 jilbab per-bulannya dibuat oleh para penyandang cacat yang kini berjumlah 25 orang dan telah dipasarkan ke berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta,Surabaya serta kota besar lainnya.

SMS Pada Gusti Allah



Aku terbangun pada suatu malam dalam sebuah keheningan,merasakan sebuah rasa gelisah dari perjalanan hidupku.Bukan karena sebuah ketakutan juga bukan sebuah kekhawatiran tentang perjalanan yang dibentangkan oleh Allah selanjutnya.

Namun lebih dari sebuah rasa gelisah tentang gejolak perasaan yang mendekam dalam ketidaktahuan dan kelemahan akan sebuah cerita dan dangkalnya keadaan.

Entahlah,mengapa aku menjadi seorang yang lambat dalam mengambil sebuah keberanian.Aku hanya ingin menjadi sesorang yang benar-benar patuh pada keadaan.

Aku bahkan harus terbangun lalu menulis sesuatu yang menghibur hatiku dalam paragraf pertama di atas itu.

Aku hanya mencari sesuatu yang hingga hari ini tak kutemukan meski perjalananku terseok-seok jatuh bangun untuk mendapatkannya.

Aku harus membayangkan lagi bagimana aku harus tertahan dalam sebuah kamar pikiran yang membuatku tak tahu apa yang terjadi di depan mataku.Lembaran mimpi yang sama sekali tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Begitulah perjalanan panjang ini aku simpulkan buatan Gusti Allah tanpa aku harus membaca dan menghapal skenarionya.Tapi sungguh! Aku menikmatinya kala semuanya lakon dipentaskan babak per babak.

Aku kini sedang mendapatkan lakon baru hati yang tak tahu akan berakhir seperti apa dengan peran yang akan kujalani.

Ada guratan bekas luka yang mengering dalam hati, agak njarem,perih dan juga menimbulkan sedikit teriakan histeris meski dalam diam.

Mungkin,beginilah sebuah luka dari sikap yang dinamakan kesabaran.Karena aku berharap bukan luka kebodohan,tetapi luka sikap baik anak manusia di alam raya.

Baca!hingga paragraf ini,aku belum menceritakan keadaan hatiku yang sesungguhnya.Dasar!kepada tulisan saja aku malu mengungkapkannya,apalagi kepada suara yang harus aku rangkai bersama kata-kata.

Maaf aku tertawa!akhirnya kalimat diatas pun muncul secara tiba-tiba dan tepat pada sasarannya.Buktinya, kini hatiku seperti terbebas dari belenggu yang mengikat begitu kuat sejak tadi.

Apakah hatiku selama ini kering tanpa cinta?hmm..tidak juga.Aku sendiri sulit untuk menafsirkannya.Hmm..mungkin bukan perjalanan cinta yang benar?

Aku tak pernah memiliki hubungan yang istimewa dengan wanita serta memiliki perasaan cinta.Ach!tidak juga..buktinya aku memiliki sejumlah gadis-gadis idola yang membuatku seperti orang nekad ingin memilikinya.

Mereka tidak istimewa juga.Tak memiliki sifat dan sikap seperti khodijah kok?tak memiliki kemanjaan seperti Aisyah yang membuat rumah laksana taman surga.

Biasa aja,mungkin hanya face yang imut atau sikap yang manis dan lucu hingga membuat hatiku seperti harus memujinya.

Lagi,aku sombong dan mengungkapkan sikap kemunafikan serta kemalasan untuk mengakui kelebihan gadis-gadis yang namanya melekat ke otak dan pikiranku.Tertawa hatiku!.

Aku sering ditahan oleh sebuah kepasrahan yang berharap agar sikapku tak salah tertanam dan menjadi prinsipku selama ini.

Aku tak tercipta untuk menjadi sosok manusia yang nakal,kusruh dan sak karepE dewe,karena lingkunganku menahanku dengan prilaku dan teladan-teladan yang baik dalam menyikapi pergaulan.

Aku menundukkan pandangan dan membuat hatiku tak kuumbar sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama.

Aku menemukan rasa hati yang berteriak.Aku menjadi santri nangggung yang berada diantara dua hal.Alim yang total menundukkan pandangan dan setengah alim yang masih pingin nglirik karena gak mampu menahan.Tertawa lagi aku!.

Ya!mungkin paragraf diatas yang paling bisa mengawali perasaan hatiku.

Maaf, aku mulai merasakan capek untuk meneruskan pembicaraan hatiku di tulisan ini.Aku tutup dengan satu hal.Aku berharap dan berdo'a, Ngapunten Gusti!! :-).send......

Sms do'a ke Gusti Allah pada malam jum'at 29/4/2011 sekitar pukul 2.57 dini hari.

Surat tak berperangko untuk gusti Allah

Minggu, 17 Juli 2011

Tentang Sebuah nama

Permisi,....

Sebelumnya aku ucapkan selamat datang bagi anda yang mampir di blog kecilku ini.

Hanya sekedar iseng untuk mengungkapkan perasaan,daripada disimpan dalam hati lebih enak dishare kan dengan anda atau siapapun yang kebetulan kesasar dan sedang mencari manfaat di kala berselancar di dunia maya.

Ya, daripada kesasar di iklan yang tak jelas dan hanya mendapatkan pikiran konsumtif yang justru menjadikan kita sebagai bagian dari deretan panjang daftar konsumen perusahaan,tanpa jelas manfaat dan kegunaannya bagi hidup dan kehidupan kita.

Ini tentang sebuah nama....
Nama adalah sebutan atau label yang diberikan kepada benda, manusia, tempat, produk (misalnya merek produk) atau bahkan gagasan atau konsep, yang  digunakan untuk membedakan satu sama lain. Nama dapat dipakai untuk mengenali sekelompok atau hanya sebuah benda dalam konteks yang unik maupun yang diberikan.(sumber : http://id.wikipedia.org)

Namun,Tak tulisan ini tak membahas lebih jauh tentang makna harfiahnya.Tetapi aku lebih suka membahasnya tentang manfaat dan aplikasinya.

Siapa namamu?bisakah orang menterjemahkan namamu menjadi karakter kepribadianmu hanya dengan menyebut namamu.Aku yakin belum bisa,karena namamu bukan nama orang yang terkenal dan populer seperti SBY,Sukarno,Suharto,KH.Abdurrahman Wahid,Jhon F kennedy dan Obama.

Tetapi aku yakin bahwa kamu akan langsung mengetahui semua tentang nama kanjeng nabimu Syayidina wahabibina Muhammad SAW, berikut ciri kemulian akhlak dan kepribadiannya.Kecuali, maaf!,kamu adalah orang yang tak beruntung karena tak pernah mengenal dan tak ingin mengetahui nama utusan Allah tersebut.

Mungkin saja namamu sangat pasaran dan sangat banyak ditemui melekat di banyak orang,hingga namamu tak bisa mencirikan pribadi dan karaktermu secara langsung, kecuali terdapat ciri tambahan tentangmu,temanmu,alamatmu,profesimu dan ciri fisikmu.

Ini pertanyaaan dan hanya dirimu yang bisa menjawabnya?apakah kamu sering mengganti nama orang di sekitarmu,saudarmu ,tetanggamu,adik kecilmu,pacarmu atau istri tercintamu dengan panggilan yang jauh melenceng dari namanya bahkan mengandung ejekan dan cemoohan?.

Ada sebuah cerita di Zaman Rosullullah tentang nama ini bagimu :
"Suatu kali Rasulullah saw. datang ke kampung Bani Salamah di Madinah. Pada saat itu, hampir semua penduduknya memiliki dua atau tiga nama. Jika mereka dipanggil dengan salah satu nama tersebut, mereka berkata, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya yang dipanggil tidak suka dengan panggilan ini’.
Atas kejadian ini, maka Allah swt. menurunkan wahyu,

‘…Jangan memanggil (orang lain) dengan gelar yang mengandung ejekan, karena seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang fasik sesudah iman …’ (Q.s. al-Hujurat/49: 11)
Suatu kali Rasulullah saw. bersabda, ‘Jika seseorang berkata kepada saudaranya: ‘Ehh kafir’, maka salah satunya berdosa, meskipun yang dikatakannya adalah benar adanya. Jika tidak, maka ucapan itu berpulang kepada yang mengatakannya’. (Hadits, riwayat Bukhari dan Muslim).

Begitu manisnya islam ini mengajarkan kepada kita tentang hal ini,karena Allah menjadikan kita memiliki matahati yang kapanpun bisa terluka apabila ada yang menyakitinya.Bukan dengan pedang atau belati tetapi lidah kita yang sering berucap dan mengiris-irisnya.

Gelar yang buruk memang tak elok diberikan,tetapi ada beberap gelar baik yang pernah diberikan di Zaman Rosullullah antara lain sebagi berikut :

1. Abu Hurairah (Artinya Bapak Kucing) diberikan pada Abdul Rahman Bin Saqr,
2. Humairah (Artinya Pipi Merah) diberikan pada Siti Aisyah,
3. Asadullah (Artinya Singa Allah) diberikan pada Hamzah bin Abdul Muttalib,
4. Saifullah (Artinya Pedang Allah) diberikan pada Khalid al-Walid.

Aku yakin,seiring dengan langkah jaman dan teknologi yang semakin canggih, kamu dan anak-anakmu,keluarga dan saudaramu telah memiliki nama yang membuatmu selalu merasa bangga kala menoleh dengan panggilan kesukaanmu.Meski tak jarang namamu adalah hasil adopsi nama-nama yang pernah menorehkan sejarah indah dan pernah dipakai oleh orang  yang pernah menginjak bumi dan kini hanya bisa dikenang namanya semata.
Ditulis dari berbagai sumber